Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu, bahawa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Bertaqwalah kamu kepada Allah di mana pun kamu berada, iringilah kesalahanmu dengan kebaikan nescaya ia dapat menghapuskannya dan pergaulilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik.”
(HR Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits ini hasan. Dalam naskhah lainnya dikatakan, hadits ini hasan sahih)
TAQWALLAH
Makna taqwallah (taqwa kepada Allah) adalah membuat perisai antara dirinya dengan azab dan murka Allah, baik di dunia ataupun di akhirat. Dan perisai yang paling asasi adalah menegakkan tauhidullah.
Perintah untuk bertaqwa ditujukan kepada tiga sasaran, iaitu:
1. Ditujukan kepada seluruh manusia, maka taqwa di sini maknanya adalah menunaikan tauhid dan membersihkan dari syirik. Seperti mengikhlaskan diri dalam ibadah.
2. Ditujukan kepada kaum mukminin, maka taqwa di sini maknanya adalah melaksanakan ketaatan kepada Allah berdasarkan petunjuk Allah dan meninggalkan kemaksiatan kepada Allah berdasarkan petunjuk Allah (Al Quran dan Hadis-Hadis Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam).
3. Ditujukan kepada seseorang yang sudah bertaqwa, maka perintah taqwa di sini maknanya adalah perintah untuk melestarikan ketaqwaannya.
Ruang lingkup Taqwallah meliputi seluruh tempat dan waktu, ini bermakna di manapun dan bila pun berada serta dalam keadaan apapun terkena dengan kewajipan taqwallah. Dengan demikian itu, sifat taqwallah berbeza-beza sesuai dengan tempat, waktu dan keadaannya.
Kebaikan Menghapus Keburukan
Kebaikan adalah sesuatu yang mendatangkan pahala, dan keburukan adalah sesuatu yang mendatangkan dosa atau siksa. Kebaikan yang dapat menghapus keburukan ada dua tingkatan, iaitu:
1. Melakukan kebaikan dengan niat untuk menghapus keburukan. Jika melakukan kebaikan dengan niat menghapus keburukan maka sudah terkandung di dalamnya penyesalan dan taubat atas keburukannya.
2. Melakukan kebaikan tanpa adanya niat menghapus keburukan. Kebaikan seperti ini secara umum akan menghapuskan keburukannya sesuai dengan kadarnya masing-masing. Darjat yang kedua ini lebih rendah dibanding darjat yang pertama.
HUSNUL KHULUQ
Husnul Khuluq adalah banyak berderma, tidak menyakiti makhluk lain dan berwajah ceria. Inilah tafsir Husnul Khuluq kepada sesama manusia. Seseorang mendapatkan Husnul Khuluq secara tabi’í atau hasil usaha. Seseorang yang melakukan Husnul Khuluq sebagai hasil dari jerih payahnya lebih besar pahalanya dibanding dengan yang melakukan kerana sudah tabiatnya. Kerana kaedah menyatakan, “Jika sesuatu diwajibkan oleh syariat maka yang lebih mendapatkan kesulitan dalam pelaksanaannya lebih besar pahalanya. Berbeza dengan apabila sesuatu itu disunahkan, maka tidak secara otomatik yang lebih mendapatkan kesulitan lebih besar pahalanya.”
Audio Al Quran Beserta Terjemahan
25 September 2009
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Al Quran
Panduan dan Petunjuk Utama Bagi Orang-Orang Yang Beriman
Siri The Arrivals
Pautan
Murid-Murid
Informasi Blog
SAMPAIKAN OLEHMU DARIKU WALAU SATU AYAT.
Blog ini adalah blog ilmiah. Sebarang komen dan kritikan yang membina adalah amat dialu-alukan
Arkib Pengisian
-
▼
2009
(41)
-
▼
September
(20)
- Hadits Ke-22 - Melaksanakan Syari'at Islam Dengan...
- Hadits Ke-21 - Konsisten dan Istiqamah
- Hadits Ke-20 - Milikilah Sifat Malu
- Hadits Ke-19 - Mintalah Tolong Kepada Allah
- Hadits Ke-18 - Setiap keburukan hendaklah disusuli...
- Hadits Ke-17 - Berbuat Baik Dalam Segala Urusan
- Hadits Ke-16 - Jangan Marah
- Hadits Ke-15 - Berkata Yang Baik Atau Diam
- Hadits Ke-14 - Larangan Berzina, Membunuh dan Murtad
- Hadits Ke-13 - Mencintailah sesama saudara seMuslim
- Hadits Ke-12 - Tinggalkan sesuatu yang tidak berma...
- Hadits Ke-11 - Tinggalkan Sesuatu Yang Meragukan
- Hadits Ke-10 - Makanlah dari Rezeki Yang Halal
- Hadits Ke-9 - Melaksanakan Perintah Sesuai Mengiku...
- Hadits Ke-8 - Perintah Untuk Memerangi Manusia Ya...
- Hadits Ke-7 - Agama Adalah Nasihat
- Hadits Ke-6 - Perkara Halal Dan Haram Sudah Jelas
- Hadits Ke-5 - Perbuatan dan Amalan Bid'ah Pastinya...
- Hadits Ke-4 - Nasib Manusia Telah Ditetapkan
- Hadits Ke-3 - Rukun Islam
-
▼
September
(20)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan