وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak pernah akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (al-Baqarah: 120)
Tidak mudah untuk menjelaskan kewujudan gerakan rahsia kaum zionis. Bukan saja kerana sifatnya yang rahsia, tetapi telah berlalu waktu gerakannya yang sudah berterusan ratusan tahun dan warna sejarahnya yang panjang menyebabkan berbagai spekulasi dan hipotesis tentang gerakan tersebut. Memang pada awalnya, zionisme lahir dari aspirasi kaum Yahudi untuk memenuhi panggilan "tanah yang dijanjikan" atau Ezrat Yisrail. Akan tetapi, dalam perkembangannya, zionisme menjadi sebuah ideologi imperialisme baru yang ingin "melangkaui" dunia dengan melemahkan potensi umat beragama termasuk agama Yahudi itu sendiri. Dengan kata lain, zionis adalah Yahudi sedangkan zionisme adalah ideologi atau gerakan sekular-materialistik berskala antarabangsa untuk mengkafirkan umat beragama.
1. Di samping itu, keyakinan-keyakinan terhadap agama, serta berbagai kontroversi sekitar ketuhanan Jesus dan kedatangannya kembali ke dunia; menjadi suatu bahan kajian kaum zionis, yang melahirkan berbagai pemikiran pencerahan berupa mistik atau bid'ah yang bertentangan dengan konvesi di lingkungan Gereja.
2. Gerakan zionisme berkaitan dengan sejarah kaum Yahudi itu sendiri. Suatu bangsa yang sangat unik, yang bertebaran ke berbagai sudut dunia yang dihubungkannya dengan simbol angka "13" yang bila dijumlahkan menjadi 4 (1+3), yang menunjukkan cita-cita mewujudkan kesatuan dunia serta panggilan seluruh bangsa Yahudi yang tersebar (diaspora) di empat penjuru angin: utara, timur, selatan, dan barat.
Sebagaimana kita ketahui, sejak pembuangan di Babel, 3 kaum Yahudi mulai bertebaran (diaspora; terserak) ke seluruh pelosok dunia. Oleh kerana waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan mereka tidak lagi menjadikan bahasa Ibrani sebagai bahasa sehari-hari, melainkan mereka menggunakan bahasa Yunani (Koine). Juga oleh sebab, Injil Perjanjian Lama diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani sekitar 200 SM. Dan pertama kali terbit di Mesir dengan nama Septuaginta 4 dan menurut hikayat alasan memberi nama Septuaginta disebabkan disusun oleh tujuh puluh ahli bahasa yang mengarangnya -- Berkhof dan Enklaar 1996.
Betapa pun penyebaran mereka ke berbagai kelompok. Ikatan pensejarahan, emosi, dan khususnya keyakinan akan kitab sucinya serta kebanggaan pada jati dirinya sebagai bangsa pilihan tuhan (the choosen people) telah membentuk bangsa tersebut untuk selalu menjadi perbicaraan di atas panggung sejarah peradaban manusia. Penderitaan dan kekecewaan bersatu padu dalam cinta dan harapan, sehingga melahirkan satu bangsa yang unik. Falsafah hidupnya selalu melambangkan jiwanya yang penuh dengan tentangan. Pandangan hidupnya yang bertumpu pada kekuatan, kebijaksanaan, kemanusiaan, dan cinta --dengan karakternya yang cerdik dan licik-- menyebabkan lahirnya tokoh-tokoh dunia di segala bidang. Sederetan nama, seperti Karl Marx (tokoh komunis), Friedrich Wilhelm Nietzsche (seorang filosof kontroversial), Albert Einstein (teori relativitist), Steven Spielberg (sineas Amerika), Aleister Crowley (pengamal satanist), Anton Szandor La Vey (pengamal satanist) dan sebagainya.
Begitu rapinya organisasi ini, baik dalam bentuk mahupun kecerdasannya yang tinggi dalam mengkaji gerak kehidupan manusia. Menyebabkan seluruh jaringan serta aspirasinya secara sangat halus telah membentuk warna dunia global, seperti yang kita rasakan saat ini. Seorang musuh Yahudi yang paling membencinya sekalipun tanpa terasa akan mendukung "warna" budaya Yahudi. Kejayaannya membangunkan kerajaan teknologi informasi, industri, dan kewangan, menyebabkan mereka mudah untuk mengawal gerak dan denyut perkembangan suatu bangsa dan pemerintahannya.
Untuk mewujudkan cita-cita mereka tersebut, berbagai bidang strategik harus dikuasainya dan tidak memberikan peluang kepada selain Yahudi (goyim). Mereka menguasai dunia informasi kerana diperlukan satu global image yang positif untuk kejayaan kegiatannya dalam jangka panjang. Mereka menguasai seluruh lembaga kewangan dunia, kerana dengan menguasai perekonomian global, roda kehidupan suatu bangsa lebih mudah mereka kawal, dan sekaligus membuka jalan menuju cita-citanya kembali ke tanah yang dijanjikan (zion).
Tidak hanya di bidang materi-teknologi informasi dan lembaga kewangan -- juga di bidang filsafat dan agama pun mereka sangat gigih untuk melakukan reformasi pemikiran. Walaupun pada akhir perkembangan reformasinya --lebih mengarah kepada agama palsu (pseudo-religion) dalam bentuk aliran kebatinan, mistik (occultism), tahyul (supertition) -- dengan cerdik mereka pun mencuba menentang dominasi kekuasaan Gereja Katolik Roma, dan lahirlah saksi Jehovah (Jehovah witnesses) yang cenderung mengubah seluruh penafsiran baru terhadap Bibel, terutama Perjanjian Lama (old testament). Secara keseluruhannya mereka menolak Jesus sebagai Kristian. Bahkan, debat yang panjang antara Jehovah, Adventis, Protestan, Katolik, dan Pantekosta, sekitar teologi Kristian dan Jesus terus berterusan hingga saat ini.
Iluminasi yang diertikan sebagai "penerangan" (enlightenment) serta gerakan organisasi freemason 5 telah dianggap kelompok bid'ah, berkaitan dengan cara mereka menafsirkan Kristian dan penolakan terhadap Jesus sebagai Mesiah; serta penafsiran radikal dan susunan cara ritual yang telah dianggap terlepas dari akarnya.
Para anggota freemason secara definitif (pasti) menolak sama sekali kekuasaan Katolik Roma yang mereka anggap sebuah kukubesi yang harus dimusnahkan. Mereka mengatakan, :
"Apabila didefinisikan, rejim gereja adalah kukubesi bagi freemason, sebab jika mereka (rejim gereja) hendak membuat peundangan atau peraturan tidak perlu dengan keizinan pemerintah. Kerana alasan inilah, freemason selalu berlawanan dengan Gereja Katolik Roma, sejak mendakwa bahawa kekuasaan Tuhanlah yang mengatur sesuatu yang ghaib."
(By definition, a church regime is tyrannical for the freemason if it seeks to make dogmas or to rule without consent of the governed. For this reason, freemason have always detested the Roman Catholic church, since they claims power from heaven to teach supernatural doctrines).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan