Bismillahirrahmanirrahim
Asalamu'alaikum wr. wb.
Alhamdulillahi ladzii arsala rasulahu bil-hudaa wadiinil haqqi liyuzhhirahu 'alad-diini kullihi walau karihal-musyrikun. Allahumma shalli 'ala Nabiyi wa Sayyidul-Mursaliin Muhammad saw. wa 'ala alihi wa shahbihi ajma'in. Amma ba'du.
Alhamdulillah, penulis dapat mempersembahkan sebuah buku yang berjudul Dajjal dan Simbol Syaitan, sehingga umat atau pembaca dapat melakukan tela'ah dan merenungkannya secara lebih mendalam mengenai bahaya sepak terajang Dajjal dan fahamannya. Sebagaimana pembahasan tentang iman yang kita berikan makna sebagai sokongan yang penuh (kaffah) kepada Allah dan Rasul-Nya sambil menafikan seluruh ajaran syaitan yang menjadi musuh kita. Sebagaimana Firman Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴿٢٠٨﴾
|
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu ke dalam agama Islam (dengan mematuhi) segala hukum-hukumnya dan janganlah kamu menurut jejak langkah Syaitan; sesungguhnya Syaitan itu musuh bagi kamu yang terang nyata." (al-Baqarah: 208)
|
Maka kita menafsirkan syaitan sebagai sebuah ideologi Dajjal yang akan membongkar dan memalingkan wajah batin sokongan kita kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut. Dengan kata lain, ada satu gerakan yang sangat besar saat ini yang saya sebut dengan istilah "gerakan kafirisasi". Bila berapa dekad yang lalu kita mengenal istilah zionisme maka saat ini sejalan dengan globalisasi, kita berhadapan dengan ideologi kafirisasi yang disebut dengan neo-zionisme sebuah ideologi yang ingin menciptakan susunan dunia global yang sekular dan terlepas sama sekali dari ajaran agama yang mereka anggap sebagai kepalsuan, racun, dan dogmatis-fundamentalis.
Di mana-mana mereka akan membuat kekacauan, keresahan, dan rasa bimbang di hati umat beragama melalui gerakan yang saya istilahkan dengan "gerakan 7 F", iaitu menghancurkan kekuatan finansial (Financial) umat Islam, merosakkan pola makan (food), menciptakan api pergaduhan atau perpecahan di kalangan umat beragama mahupun di dalam tubuh umat Islam (friction), menyebarkan cara berfikiran bebas (freethought/free thinking), menebarkan ideologi yang membebaskan manusia dari tata cara pemikiran agamis (freedom of religion), menguasai filem, TV, dan media massa (film), menumbuhkan dan menggoda masyarakat agar berbudaya dan bersikap mengikuti millah (way of life) mereka (fashion/life style), membuat beberapa aliran mistik untuk menghancurkan agama (faith, sect, occultism, dll.), menumbuhkan rasa kecewa (frustrasion), dan lain-lain.
Gerakan konspirasi mereka telah membuat carut-marut dan terhancurnya wajah kaum beragama, utamanya umat Islam. Mereka menuduh umat Islam sebagai fundamentalis, ekstremis, dan kukubesi. Bahkan, Huntington dengan beraninya mengatakan bahawa musuh Barat setelah Russia hancur adalah Islam. Lantas, informasi apalagi yang mampu mengejutkan dan menyedarkan umat Islam bahawa dirinya sedang dijadikan sasaran tembakan kaum Dajjal?
Bukankah setiap saat kita berdoa, "Allahumma inni a'udzubika min fitnatil Masihid Dajjal," (Ya Allah aku berlindung kepadamu dari fitnah Masihud-Dajjal). Tetapi, sesungguhnya kosongnya jiwa kerana kita mengucapkan doa itu tanpa mengetahui apa maknanya. Dalam pembahasan ini telah dijelaskan bahawa al-Masih adalah orang yang diberkati, yang dibelai ubun-ubunnya, yang dibasuh kepalanya atau ditafsir sebagai bentuk "kesucian", sedangkan Dajjal diertikan sebagai penipu, penjahat, atau gerakan kafirisasi. Sehingga al-Masih ad-Dajjal diertikan sebagai gerakan para penipu yang berpura-pura membela kesucian. Gerakan anti-agama yang berwajah lembut.
Benarlah apa yang difirmankan Allah SWT:
۞ وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِّنَ الْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لَا يُوقِنُونَ ﴿٨٢﴾
|
"Dan, apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan Dabbah (sejenis binatang melata) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (an-Naml: 82)
Dabbah atau binatang melata tersebut tidak lain adalah ideologi kafirisasi atau gerakan konspirasi yang selama ini terselubung (under-ground 'bawah tanah') akan muncul dengan terang-terangan menantang umat Islam agar mengikuti millah atau tata cara budaya mereka, sebagaimana Firman Allah SWT :
وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ ﴿١٢٠﴾
|
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menurut agama mereka (yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): Sesungguhnya petunjuk Allah (agama Islam itulah petunjuk yang benar dan demi sesungguhnya jika engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka sesudah datangnya (wahyu yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang kebenaran), maka tiadalah engkau akan peroleh dari Allah (sesuatupun) yang dapat mengawal dan memberi pertolongan kepadamu." (al-Baqarah : 120)
Dalam situasi seperti ini, kunci untuk menghambat gerakan mereka adalah kesatuan ummah, satu komando, satu gerakan, dan satu visi, iaitu menanamkan satu semangat atau ruh perjuangan di dada setiap peribadi muslim untuk memenangkan Islam sebagaimana yang Allah SWT Firmankan dalam Ayat Ayat ini :
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ ﴿٣٣﴾
|
"
Dialah yang telah mengutus RasulNya (Muhammad) dengan membawa petunjuk dan agama yang benar (agama Islam), untuk dimenangkan dan ditinggikannya atas segala agama yang lain, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya." (at-Taubah :33)
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا ﴿٢٨﴾
|
"
(Allah yang menyatakan itu) Dialah yang telah mengutus RasulNya (Muhammad s.a.w) dengan membawa hidayat petunjuk dan agama yang benar (agama Islam), supaya Dia memenangkannya dan meninggikannya atas segala bawaan agama yang lain; dan cukuplah Allah menjadi Saksi (tentang kebenaran apa yang dibawa oleh RasulNya itu)." (al-Fath :28)
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ ﴿٩﴾
|
"
Dialah yang telah mengutus RasulNya (Muhammad s.a.w) dengan membawa hidayat petunjuk dan agama yang benar (agama Islam), supaya Dia memenangkannya dan meninggikannya atas segala agama yang lain, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya." (ash-Shaff:9).
Sudah tiba masanya semua pihak memikirkan tentangan yang semakin menggila dari kaum dajjalis ini dengan cara mempersatukan kekuatan seraya membuat garis yang tegas, mana kawan mana lawan. Sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ .... ﴿١١٨﴾
|
"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahhanmu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi...." (Ali Imran : 118)
Mesti ditanamkan sejak lahirnya kepada putera-puteri (anak-anak) kita, bahkan mesti dijadikan satu semangat kultural bahawa yang dimaksudkan dengan seorang muslim adalah "seorang yang berpihak kepada Allah dan Rasul-Nya, dan memunyai misi untuk memenangkan agama Islam semata-mata" yang telah tersebut dalam tiga Ayat di atas tadi (at Taubah: 33; al-Fath: 28; ash-Shaff: 9). Dengan definisi ini, jelaslah bahawa siapa pun yang bergabung dengan kelompok atau harakah yang tidak melandaskan dirinya untuk 'izzul Islam wal-muslimin (kejayaan Islam dan umatnya) adalah kehohongan yang nyata.
Mesti ditanamkan satu kesedaran bahawa memperjuangkan kejayaan Islam dan umatnya adalah sebahagian dari darah daging seorang muslim, merupakan sebahagian dari jati dirinya. Kerana, begitu seseorang mengaku sebagai muslim, dia adalah pejuang Allah, setiap apa yang ada di sekujur tubuhnya, bermula dari hujung rambut sampai hujung kakinya, dari relung jiwanya sampai bentuk wadah jasmaninya, dicelup, (di-sibghah) dengan semangat perjuangan. Jiwa muru'ah-nya hanya mempunyai satu moto perjuangan, "isy kariman au mut syahidan" yang ertinya menjadi muslim sejati atau mati sebagai syuhada, atau dalam bahasa Inggerisnya, be a good muslim or die as fighter.
Lihatlah sekitar kita. Hidup tidak lain adalah sebuah pertarungan. Manusia yang berjiwa rapuh akan segera tersingkir dari derap perjalanan peradaban ini. Hanya manusia yang tetap, yang jiwanya telah dicelup (sibghah) mahabbah lillah (kecintaan kepada Allah) yang dapat berdiri tegar mengaut debu-debu perjuangan. Hanya manusia yang hatinya dibalut iman, rohnya membara disaluti semangat jihad yang pantas menghadang segala tentangan musuh. Gantilah kelekaanmu dengan kecerdasan fikiranmu yang paling tajam. Buangkanlah anak-anak panah dan ganti dengan zikirmu yang paling meresap masuk ke dalam hati agar berwaspadalah jiwa menyemak gerak musuh sekecil apa pun langkah mereka.
Sebagaimana kerinduanku kepadamu semua bahawa ilmu yang kita perolehi ini bukanlah sebagai syarat untuk memenuhi perpustakaan, melainkan sebagai penyalut ruhul jihad, melebar luaskan iman dengan cinta, mengubah dunia dengan prestasi, menjadikan hidup penuh erti. Apalah ertinya ilmu tanpa amal, bagaikan gelas tanpa isi. Sebaliknya, apalah ertinya mempunyai gelas, bila diisi dengan racun.
Hadapkan wajah batinmu untuk menghalang segala kedurjanaan. Walau fitnah mendera, sejuta bibir mencemuh, dan segudang fitnah mendera-dera, janganlah surut dan berundur kebelakang. Kerana peribadi para mujahid dakwah bukan meminta pujian dan tepukan tangan manusia, tidak juga untuk mencari imbuhan duniawi, melainkan menggapai cinta Ilahi Rabbi.
Engkau sungguh mengetahui, betapa siksa, cerca, dan penjara telah membelenggu diriku. Hidup terperusuk dalam kemiskinan dan diterpa oleh segala fitnah kerana mengambil risiko untuk berdakwah.
Tetapi, bagi kita tidak ada kata "berhenti". Tempat perhentian seorang mujahid, hanyalah kematian yang menjadi pintu awal kebahagiaan abadi.
Laungkan sonata perjuangan yang akan melebar luaskan kasih penyubur hidup alam semesta. Abaikan segala fitnah dan cemuhan kaum durjana, selagi dadamu sarat dengan cinta, katakan kepada mereka:
"Wahai dunia, robek dan robeklah dadaku
Lumat dan sirnakan jasadku
Tetapi engkau tak akan pernah
Memperoleh imanku
Tebarkanlah sejuta duri fitnah
Yang menguak hati penuh nanah
Tak akan aku menjadi gelisah
Kerana cintaku telah tumpah
Menggapai Marhamah
Isy kariman au mut syahidan!"
Lihatlah di hadapanmu, betapa jelasnya kemunafikan manusia. Nuraninya telah kering dari siraman air surgawi. Jiwanya telah tergadai kepada dunia. Bahkan, dengan gagah berani mereka mencampakkan rasa malu, membutakan mata hatinya seraya menjual martabat dan harga dirinya demi dunia. Dia tenggelam dalam debu dunia yang menderu dan mendera. Mereka mengaku muslim, tetapi jauh dari sikap dan perilaku yang Islami. Mereka mengaku muslim, tetapi berbudaya dan berpolitik di atas curahan dan semangat yang tidak dinaungi bayangan Al-Qur'an sama sekali. Bahkan, mereka melakukan "akrobatik intelektual" untuk mencari alasan-alasan yang tidak disedarinya justeru sedang memperkuat susunan masyarakat jahiliah. Kuat secara intelektual, tetapi buruk dan reput secara moral!
Tetapi, bagimu wahai para mujahid dakwah, tidak ada kamus untuk menjadi hamba dunia. Dengan iman dan amal prestasimu, ubahlah dunia agar merangkak menjadi hamba di hujung telapak kakimu. Jangan engkau bunuh hati nuranimu hanya kerana ingin mendapatkan kedudukan dunia.
Bila sahaja semangat itu tertusuk di hati kita semua, nescaya cita-cita membangun ittihadul ummah (persatuan umat) sebagai salah satu cara untuk mengahadapi kaum dajjalis bukanlah sebuah impian. Dia pasti datang walau perlahan dan merangkak sekalipun.
Akhirnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Penerbit Gema Insani Press, Bapak Sirodjul Munir, Ibu Khadijah, AF Ustaz Yop Halim, dan banyak lagi sahabat yang tidak sempat saya tuliskan yang telah membantu terbitnya coretan dakwah ini. Demikian pula ucapan terima kasih kepada seluruh kakitangan Labmend yang telah memberikan banyak inspirasi kepada saya.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Jakarta, 17 Oktober 1998
Toto Tasmara