Audio Al Quran Beserta Terjemahan

Listen to Quran

25 September 2009

Hadits Ke-19 - Mintalah Tolong Kepada Allah

Dari Abul Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma beliau berkata: Suatu hari aku berada di belakang Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam Lalu beliau bersabda , “Nak, aku akan ajarkan kepadamu beberapa patah kata: Jagalah Allah, Nescaya Dia akan sentiasa menjagamu. Bila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Allah, dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, jika semua umat manusia bersatu padu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, nescaya mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu, dan jika semua umat manusia bersatu padu untuk mencelakakanmu, nescaya mereka tidak dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu. Pena telah diangkat dan catatan-catatan telah mengering.”

(HR Tirmidzi Dia berkata , “Hadits ini hasan sahih”)

Dalam riwayat selain Tirmidzi dengan hadis Nabi S.A.W, yang seumpamanya: “Jagalah Allah, nescaya engkau akan sentiasa mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah di waktu lapang nescaya Dia akan mengenalimu saat kesulitan, ketahuilah bahawa apa yang ditetapkan luput darimu tidak akan pernah menimpamu dan apa yang telah ditetapkan menimpamu tidak akan pernah luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu selalu mengiringi kesabaran, jalan keluar selalu mengiringi cubaan dan kemudahan itu selalu mengiringi kesusahan.”

Kedudukan Hadits

Hadits ini sangat agung kerana memuatkan wasiat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat penting.

Menjaga Allah

Menjaga Allah adalah dengan cara menjaga hak-hakNya. Hak-hak Allah ada dua macam, iaitu hak-hak yang wajib dan hak-hak yang sunat. Dengan menunaikan kewajipan, dan memelihara sunnah berarti telah menjaga Allah. Menjaga Allah dalam batasan yang wajib yaitu menegakkan tauhid, dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Lebih dari itu adalah sunat. Manusia berlainan darjatnya dalam menjaga Allah.

Penjagaan Allah

Penjagaan Allah terhadap manusia terwujud dalam dua bentuk, iaitu:

1. Menjaga urusan dunianya, dalam bentuk menyihatkan badanya, melapangkan rezekinya, menjaga anak dan istrinya, dan lain-lain.

2. Menjaga urusan agamanya. Point ini lebih penting dan lebih bernilai dari pada point sebelumnya. Bentuk penjagaannya berupa: hatinya bersih dari kotoran syubhat, sentiasa terikat dengan Allah, penuh rasa harap kepada-Nya, sentiasa bertaubat kepada-Nya, dan anggota badannya terbebas dari memperturutkan hawa nafsu. Melalaikan menjaga Allah dapat mengakibatkan hilangnya penjagaan Allah terhadap dirinya.

Hanya Meminta Kepada Allah

Hukum meminta hanya kepada Allah ada dua macam:

1. Wajib, iaitu meminta sesuatu yang tidak dapat melakukannya kecuali Allah. Inilah tauhid dalam meminta di mana jika dipalingkan kepada selain Allah hukumnya syirik.

2. Sunat, iaitu dalam hal yang manusia mampu untuk melakukannya dan dia mampu melakukan sendiri tanpa bantuan.

TAWAKAL

Makna tawakal kepada Allah adalah mengambil sebab yang diperintahkan kemudian menyerahkan urusannya kepada-Nya. Tawakal kepada Allah merupakan wujud keimanan yang sangat penting, bahkan merupakan wujud keimanan para nabi. Dan tawakal kepada makhluk adalah perbuatan yang sangat tercela. Sekalipun makhluk mampu untuk melakukan apa yang kita inginkan, kita tidak boleh bertawakal kepadanya.

Sabar Dan Redha

Sabar, khususnya ketika mendapatkan kesulitan adalah menjaga hati dari menggerutu, menjaga lidah dari berkeluh kesah dan menjaga diri dari perbuatan yang terlarang. Ketika tertimpa musibah, di samping wajib untuk bersabar, juga disunatkan untuk redha bahkan jika mampu, bersyukur.

Redha terhadap musibah adalah yakin bahwa akibat dari musibah tersebut baik baginya, maka tak ada perasaan seandainya musibah tersebut tidak datang. Adapun redha yang hukumnya wajib iaitu redha terhadap perbuatan Allah yang telah mendatangkan musibah. Dengan demikian terkait dengan musibah ada dua bentuk keredhaan, iaitu:

1. Redha terhadap perbuatan Allah, hukumnya wajib.

2. Redha terhadap musibah itu sendiri, hukumnya sunat.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Al Quran

Panduan dan Petunjuk Utama Bagi Orang-Orang Yang Beriman

Mengenai Saya

Foto saya
Ipoh, Perak, Malaysia
aku, insan kerdil yang selalu berdosa. namun aku sentiasa mengharapkan keampunan dan keredhaan Allah .... Saya berketurunan Jawa tapi bukan PTI yaaa... saya lahir dan dibesarkan di Malaysia ....